Menteri Luar Negeri: Hingga Kini Tidak Ada Laporan Korban WNI Dari Gempa Myanmar

JAKARTA, diwida.news - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, hingga saat ini, pihaknya tidak mendapat laporan soal warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat gempa di Myanmar.
Hal ini berdasarkan data pemantauan dari Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) di Myanmar.
"Sampai saat ini belum ditemukan adanya pelaporannya terkait warga negara Indonesia. Kami berharap semua orang Indonesia yang berada di lokasi tersebut kini sedang dalam keadaan sehat dan aman," ujar Sugiono seperti dilansir dari YouTube BNPB pada hari Kamis, 3 April 2025.
Terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 7,7 yang menggetarkan Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025) sore.
Guncangan gempa bumi tersebut berlokasi di Sangaing, tidak jauh dari Kota Mandalay yang menjadi pusat urban terbesar kedua di Myanmar.
Menurut Sugiono, akibat dari gempa tersebut, jumlah korban jiwa dan kerugian material kemungkinan masih akan terus meningkat.
Berdasarkan data yang dia peroleh, terdapat kira-kira 300 individu yang dilaporkan sebagai hilang. Selain itu, total korban tewas mencapai 2.886 jiwa, sementara jumlah orang yang menderita cedera akibar dari bencana gempa adalah 4.636orang.
"Hingga saat ini tercatat 2.886 korban meninggal dunia dan 4.636 lainnya mengalami cedera. Selain itu, sekitar 300 orang masih dilaporkan missing person," katanya.
Indonesia juga mengirim sekelompok tentara serta dukungan humaniter untuk menolong para korban guncangan gempa di Myanmar.
Regu penanganan bencana yang melibatkan BNPB dan INASAR telah ditempatkan di Myanmar mulai tanggal 31 Maret 2025 guna mengambil tindakan-tindakan bersifat tanggap darurat.
Pada saat bersamaan, bantuan yang diserahkan mencakup peralatan medis serta obat-obatan.
"Bantuan yang kami berikan sekitar 120 ton dengan nilai kira-kira 1,2 juta dolar AS untuk 124 ton barang," ujar Sugiono.